Halo teman- teman semuanya! Kalian tau gak nih ternyata Candi Buddha terbesar di dunia ada di Indonesia lho, Yap candi ini adalah Candi Borobudur.
Sejak awal ditemukan, Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi paling populer di Magelang, Jawa Tengah. Kondisinya tetap terawat, sehingga masih berfungsi sebagai tempat ibadah, terutama saat Waisak.
Berdasarkan aksara yang tertulis candi ini dibangun pada abad ke-8 dan abad ke- 9. Butuh waktu 75- 100 tahun untuk menyelesaikan candi ini pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Sayangnya, tidak ada bukti yang jelas mengenai dibangunnya candi ini. Seiring berkembangnya kerajaan islam di jawa, candi ini mulai ditinggalkan pada adbad ke-14.
Gubernur jendral Inggris di Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan Candi Borobudur pada 1814. Cerita ini dia tuliskan pada sebuah buku berjudul The History of Java atau Sejarah Pulau Jawa. Atas perintahnya, H.C Cornelius ditugaskan untuk membersihkan area Candi Borobudur untuk dipelajari. Perlahan tapi pasti, akhirnya banyak pihak yang pengin menyelamatkan situs Candi Borobudur.
Candi Borobudur terdiri dari 2 juta balok batu vulkanik yang terpahat deengan baik. Masing- masing balok saling mengunci seingga candi tetap berdiri kokoh sampai sekarang.
Dibalik kemegahan candi ini, banyak penemu artefak yang ingin mengoleksinya, seperti kepala arca. Maka dari itu banyak patung buddha yang ditemukan tanpa kepala. Parahnya lagi, pemerintah hindia belanda juga memberikannya secara sukarela pada 1896. 5 arca buddha, 30 batu dengan 30 batu relief, 2 patung singa, arca penjaga, batu benuk tangga, dan sebagainnya diberikan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn. Maraknya pencurian pada masa itu membuat kepala inspektur ertefak budaya menyarankan agar Candi Borobudur di bongkar pada 1882, dan relief nya dipindahkan ke museum. Untungnya seorang arkeolog yang ditunjuk pemerintah, Groenveldt, mengatakan keputusan tersebut lebih dulu.
Ada sekitar 2.672 pahatan relief yang tersebar di Candi berukuran 123 x 123 meter. Sebanyak 1.460 di antaranya bercerita tentang kisah Buddha, sisanya sekadar relief dekoratif. Salah satu kisahnya mengenai kelahiran Buddha yang diceritakan pada relief Jataka dan Awadana. Selain itu, terdapat 504 arca Buddha yang terletak dalam 432 relung dan 72 stupa berlubang. Ada pula 100 talang berbentuk patung ikan berkepala gajah sebagai saluran air.
Demi menyelamatkan Candi Borobudur, pemeritah indonesia mengajukan pemugaran kepada masyarakat internasional. Rencana tersebut membuahkan hasil sehingga UNESCO tergerak membantu untuk memulihkan Candi Borobudur. Pada tahun 1973 pemugaran Candi Borobudur ini diresmikan oleh Presiden RI ke-2, Soeharto. Pemugaran ini menghabiskan dana sebesar US$6,9 juta tersebut selesai pada tahun 1984. Dan UNESCO mendaftarkan Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia pada 1991.
Setelah pemugaran tersebut, Borobudur mulai dijadikan wisata religi bagi umat Buddha. Hingga saat ini Candi Borobudur dijadikan pusat perayaan waisak di indonesia yang menarik wisaawan domestik hingga internasional.
Candi Borobudur juga sempat rusak akibat Bom dan bencana alam. Pada tahun 1985, 9 stupa rusak akibat bom. Serangan tersebut dikepalai oleh seorang muslim beraliran ekstrem, Husein Ali Al Habsyie. Dia mendapat hukuman penjara seumur hidup. Ada pula gempa yang berskala 6,2 Ritcher di Jawa Tengah, kajadian ini memakan banyak korban jiwa dan kerusakan ringan di Borobudur.
Candi Borobudur ini juga pernah rusak akibat Letusan Gunung berapi pada tahun 2010, debu Vulkanik menutupi kompleks candi setebal 2,5 sentimeter, dan UNESCO kembali membantu proses rehabilitas yang memakan waktu sekitar 6 bulan.
Artefak Candi Borobudur tersebar di beberapa museum di seluruh dunia. Di Indonesia ada 2 museum yakni Museum Karmawibhangga dan Museum Nasional Indonesia. Museum internasional yang menyimpan koleksi Borobudur berada di Tropenmuseum, Amsterdam; British Museum, London; dan Museum Nasional Bangkok, Thailand. Selain itu, ada pula museum yang menyimpan koleksi replikanya. Di antaranya Museum Louvre di Paris, Museum Negara Malaysia di Kuala Lumpur, dan Museum Agama Dunia di Taipei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar