JUSTONE

Jurnalistik Oneska

News Update

Funfact ( Gedung Sate )

Funfact ( Gedung Sate )
Halo teman- teman! Ini adalah salah satu banguan yang bersejarah bagi bagi bangsa Indonesia, ini adalah Gedung Sate.

Gedung yang satu ini sudah menjadi markah tanah serta ikon kota bagi Kota bandung dan Jawa Barat sejak dulu. Gedung Sate sudah berumur kisaran 100 tahun sejak pembangunannya. Dalam perjalanannya yang cukup panjang, gedung yang sekarang menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat ini menyimpan banyak cerita dan fakta-fakta menarik yang mungkin jarang diketahui.

Gedung Sate merupakan salah satu dari 14 bangunan yang direncanakan akan dibangun dan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda yang baru. Saat itu, Bandung direncanakan untuk menjadi Ibukota Baru Hindia Belanda menggantikan Batavia yang dianggap sudah tidak layak lagi untuk ditinggali.
Lahan yang direncanakan akan digunakan sebagai pusat bagi kantor-kantor pemerintahan Hindia Belanda ini memanjang, dari Gedung Sate ke arah utara menghadap Gunung Tangkuban Perahu sampai sekitar Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Sayangnya, hal ini tidak pernah terwujud karena terjadi peristiwa krisis ekonomi yang melanda dunia saat itu dan dimulainya Perang Dunia ke II.

Johanna Catherina Coops yang merupakan putri sulung dari B. Coops, Walikota Bandung saat itu menjadi salah satu orang yang meletakan batu pertama pembangunan gedung ini pada 27 Juli 1920. Selain anak B. Coops, ada juga seseorang yang mewakili Gubernur Jenderal yakni Petronella Roelofsen.

Pembangunan Gedung sate ini dikepalai oleh Ir. J. Gerber yang merupakan arsitek muda lulusan Fakultas Teknik Delft, Belanda. Dalam karyanya ini, ia memasukan banyak unsur-unsur arsitektur bangunan nusantara dan dunia kedalam Gedung Sate. Hal ini dapat dilihat misalnya di menara bertingkat di bagian tengah yang mirip atap meru atau pagoda yang ada di Bali, jendela-jendela dengan tema moor Spanyol, ornamen batu dibagian bawah gedung ini juga mirip dengan dasar candi-candi di Jawa. Bahkan di bagian dalam bangunan ini, kamu juga menemukan tiang-tiang yang mirip dengan tiang-tiang kuil di Mesir dan India.

Gedung Sate menjadi saksi perjuangan tujuh orang pemuda PU untuk mempertahankan gedung ini dari serangan tentara Gurkha pada tanggal 3 Desember 1945. Mereka semua gugur dan dikuburkan di sekitar gedung ini.

Baru pada tahun 1952, ditemukan empat jenazah pemuda yang sudah menjadi kerangka dan dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra, sedangkan tiga lainnya masih terkubur di sekitar halaman karena tidak diketahui lokasi pastinya. Kini, sebuah tugu dari batu diletakan di bagian depan Gedung Sate untuk mengenang aksi heroik tujuh orang pemuda ini dalam mempertahankan Gedung Sate, dan setiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Bakti PU.

Awal mula orang menyebut bangunan ini sebagai Gedung Sate berawal dari bentuk hiasan di puncak gedung ini yang dianggap orang mirip dengan sate. Hiasan tersebut merupakan penangkal petir yang diberi enam buah ornamen berbentuk seperti bulatan itu melambangkan biaya pembangunan gedung ini yang menghabiskan dana 6 Juta Gulden. Namun ternyata ada versi lain mengenai bentuk dari hiasan ini, ada yang beranggapan bahwa ornamen tersebut berbentuk jambu air, yang memiliki makna kesuburan wilayah Bandung Selain itu, ada juga yang beranggapan bahwa itu merupakan bunga melati atau lotus.
Sumber : IG jurnalistikoneska

Tidak ada komentar: