Halo teman- teman semuanya! Kalian tau gaknih kalau ada ikan yang menyerupai ikan Hiu tetapi bukan merupakan spesies ikan Hiu. Mau tau ini hewan apa? Yuk disimak!
Jadi hewan ini ialah Chimaeriformes atau sering disebut dengan Hiu Hantu. Hewan ini merupakan monster menyeramkan yang berasal dari gabungan beberapa jenis hewan, dan pertama kali ditemukan di Pantai Australia Barat. Hewan laut yang satu ini memiliki bentuk yang menyerupai seekor hiu, tapi dengan kepala yang lebih pipih seperti ikan pari. Hiu hantu hanya memiliki sepasang insang dan ciri utama dari hewan ini adalah sepasang matanya yang berukuran sangat besar. Ikan ini memiliki panjang sekitar 60—200 cm dengan bobot rata-rata 4 kg.
Meski hewan laut ini memiliki bentuk yang menyerupai seekor hiu, tetapi dia bukanlah termasuk keluarga hiu. Dilansir dari Florida museum hewan ini termasuk ke dalam keluarga ordo Chimaeriformes dan famili Callorhinchidae. hiu hantu juga dikenal dengan nama chimaera. Dalam jalur evolusi, hiu hantu telah berpisah dari keluarga hiu sejak 400 juta tahun yang lalu. Genom mereka berevolusi sangat lambat sampai-sampai kita masih bisa melihat beberapa karakteristik purba sekaligus aneh dari hiu hantu. Mereka memiliki tiga pasang gigi permanen, misalnya, yang menyerupai hewan pengerat. Mereka pun memiliki semacam penutup di atas insangnya atau biasa disebut dengan operculum.
Hiu hantu hidup di laut dengan kedalaman ribuan meter. Menurut Marine Sanctuary, umumnya ikan ini hidup pada kedalaman 200—2.600 meter di bawah permukaan laut.Di habitatnya itu, hiu hantu juga lebih banyak menghabiskan waktunya di dasar laut. Meski sirip dadanya relatif besar, ikan ini tak banyak melakukan gerakan yang cepat. Hiu hantu lebih suka bergerak mengikuti arus secara perlahan sambil mencari makanan favorit mereka, yakni kepiting, bulu babi, dan kerang-kerang. Ikan ini berhasil mengembangkan sebuah organ khusus yang berfungsi sebagai penunjuk arah di tengah-tengah kegelapan. Organ tersebut terletak pada ujung moncongnya yang berbentuk seperti gada.
Marine Sanctuary melansir bahwa moncong berbentuk gada itu bisa mendeteksi tegangan listrik rendah yang biasanya muncul ketika ada makhluk yang bergerak. Dengan cara itu, hiu hantu bisa dengan mudah mengikuti makhluk lain yang ada di sekitarnya, terutama mangsanya. Tak cukup sampai di situ, ikan ini juga mengembangkan senjata pertahanan diri dari predator yang terletak pada sirip punggungnya.
Senjata ini berupa jarum yang bisa mereka kembangkan dan menyalurkan racun jika menancap pada objek tertentu. Oh iya, mata mereka juga sanggup untuk memerangkap cahaya dari permukaan laut sehingga mata ikan ini sebenarnya masih bisa melihat dalam kegelapan. Hiu hantu tergolong hewan ovipar. Telur-telur yang mereka produksi punya sejumlah fakta menarik di baliknya. Mengutip Fact Animal, misalnya, hiu hantu tidak mengandalkan kuantitas telur agar dapat bertahan.
Menurut Florida Museum, ukuran dari telur hiu hantu relatif besar. Panjangnya bisa mencapai 25 cm dengan lebar 10 cm. Cangkangnya berwarna keemasan ketika baru dikeluarkan betina, Natural World Facts melansir bahwa genom mereka yang lambat berevolusi juga menyebabkan mereka punya sejumlah karakteristik ikan purba. Selain hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya, hiu hantu juga jadi satu-satunya jenis ikan yang memiliki lubang hidung sejati. Bahkan, karena kemiripannya dengan sejumlah hewan lain di daratan, hiu hantu punya beberapa julukan lain. Ikan tikus, misalnya, diberikan karena ekor dan giginya menyerupai hewan pengerat. Ada juga ikan gajah yang diberikan karena moncong mereka sekilas seperti belalai pada gajah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar